Sutanto

Kapolri Kedelapanbelas  [ 8 Juli 2005 - 30 September 2008 ]

Sutanto lahir di Comal, di Desa Gedeg pada tanggal 30 September 1950 dari pasangan Suryadi bin Rowowidjojo dan Suriah binti Warli. Ayah Sutanto merupakan seorang Polisi Negara yang merupakan keturunan asli Desa Gedeg. Menurut penuturan teman sepermainannya sewaktu kecil, Sutanto yang berpenampilan kalem itu ternyata pandai bermain klungsu (biji asem). Terbukti Sutanto kecil seringkali mengalahkan teman-teman sepermainan di lingkungan Desa Gedeg dalam hal dolanan klungsu. Masa kecil Sutanto antara tahun 1963 sampai 1966 banyak dihabiskan bersama budhe-nya, yaitu budhe Saryi yang tinggal di rumahnya di Desa Gedeg Rt. 07, Rw. 02, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Budhe Saryi (alm) sangat dekat
dengan Sutanto ditengah kesibukan ayahanda sebagai “bhayangkara Negara.” Menginjak usia 7 tahun, tepatnya pada tahun 1957, Sutanto tinggal bersama ayah dan ibu di lingkungan asrama Polisi Distrik (Sektor) Comal. Pendidikan menjadi sesuatu yang penting bagi keluarga Sutanto, oleh karena itu pada usianya genap untuk bersekola ia disekolahkan di TK Melati Comal. Pada tahun 1950-an jenjang pendidikan dasar di kecamatan Comal masil melalui Sekolah Rakyat (SR). Di desa Gedeg jenjang pendidikan hanya sampai kelas 1, 2, dan 3 SR. sedangkan kelas 4, 5, dan 6 harus ditempuh disekolah desa tetangga, yaitu Desa Gandu yang berjarak 2 kilometer. Masa sekolah dasar Sutanto diawali pada usia 7 tahun. Belum genap 6 tahun menuntut ilmu di Sekolah Rakyat (SR) Purwoharjo, Comal, pada tahun 1960 Sutanto harus pindah sekolah karena mengikuti kepindahan tugas ayahnya ke Kepolisian Distrik (sektor) Watukumpul sewaktu kelas Distrik (sektor) Belik. Kepindahan itu terjadi saat Sutanto naik ke kelas enam sekolah rakyat. Dan di Belik itulah Sutanto menamatkan sekolah rakyatnya. Sutanto kemudian melanjutkan jenjang pendidikannya ke SMP Negeri 1 Comal. Sayangnya pendidikan SMP yang seharusnya ditempuh selama 3 tahun di SMP Comal akhirnya harus diperpanjang selama satu tahun gara-gara meletusnya peristiwa “Gerakan Tiga Puluh September.” Sutanto akhirnya lulus SMP di Randudongkal karena ayahnya pindah tugas lagi ke Kepolisian Distrik tersebut. Sutanto kemudian masuk menjadi siswa SMA Negeri Pemalang pada tahun 1967. SMA negeri Pemalang yang beralamat di Jl. Jenderal Gatot Subroto, Sirandu, Pemalang merupakan satu-satunya SMA Negeri di Kabupaten Pemalang ketika itu. Di sekolah itu ia merupakan siswa kelas ilmu pasti alam (PASPAL). Tahun 1969 Sutanto lulus SMA Negeri Pemalang dan melanjurkan studi di AKABRI Kepolisian (kemudian dikenal sebagai Akpol).


Tahun demi tahun dilalui Sutanto dengan baik hingga akhirnya ia dinyatakan lulus dengan prestasi terbaik sebagai Taruna Akabri bagian Kepolisian pada tahun 1973. Ia juga menerima pedang Adhi Makayasa, symbol prestisius dalam sebuah prestasi pendidikan bagi seorang taruna Akpol. Setelah lulus jabatan kewilayahan pertamanya adalah Kapolsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada tahun 1978. Kemudian bergeser menjadi Kapolsek Metro Kebayoran Baru. Saat menjabat di Polsek Kebayoran Baru, Sutanto dengan salah seorang rekannya berhasil menangkap pelaku penembakan anggota Brimob dan pembunuhan orang asing di suatu bar. Setelah dua kali menjadi Kapolsek, ia kemudian menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan ke-18. Tujuh tahun kemudian setelah lulus dari PTIK, Sutanto menamatkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. Setelah tamat dari Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, Sutanto ditugasi sebagai Detasemen Provos Polda Jawa Timur (1990), Kapolres Sumenep, Jawa Timur (1991), Kapolres Sidoarjo Jawa Timur (1992), dan Paban Asrena Polri (1994). Karier Sutanto terus melesat dan tanda-tanda ia akan menjadi pucuk pimpinan Polri mulai tampak jelas saat ia ditunjuk menjadi Ajudan Presiden Soeharto (1995). Sebuah jabatan yang dimasa lalu disebut-sebut prestisius itu diemban hingga jatuhnya Soeharto, Mei 1998.
Sumber, http://www.museum.polri.go.id
================================
Prioritaskan Pemberantasan Korupsi
Sutanto Resmi Gantikan Da'i Bachtiar
8 Juli 2005-
SALAM KOMANDO: Kapolri Jenderal Polisi Sutanto (kanan) melakukan salam komando dengan Kapolri lama, Jenderal Polisi Dai Bachtiar, seusai acara pelantikannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/7). (57j) SM/Antara          

JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengatakan, akan memprioritaskan penanganan korupsi, penebangan kayu liar, dan penambangan liar. "Akan kita tindak lanjuti penanganan ketiga hal itu," tegasnya, seusai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Kapolri di Istana Negara, Jumat (8/7).
Menurutnya, permasalahan yang belum diselesaikan pada masa kepemimpinan Kapolri sebelumnya, akan dilanjutkan penanganannya hingga tuntas. "Langkah-langkah pejabat lama akan saya lanjutkan, namun disesuaikan dengan kondisi saat ini," katanya. Disinggung tentang masalah penanganan terorisme, Sutanto mengemukakan, dirinya akan mengelola keamanan dengan baik untuk kasus-kasus terorisme, separatisme dan gangguan lainnya. Dia juga ingin agar Indonesia menjadi negara yang aman. Begitu pula dengan target penangkapan tersangka tindak pidana terorisme, ia mengharapkan bisa segera menangkapnya. Sutanto menjelaskan, Polri hingga saat ini berhasil membongkar dan menangkap banyak tersangka teroris. "Kita lihat Pak Da'i banyak mengungkap kasus terorisme seperti kasus bom Bali, bom Hotel JW Marriott, Kedutaan Besar Australia di Kuningan serta tempat lainnya," ujarnya. Sebagai Kapolri yang baru, ia sadar upaya menangkap teroris tersebut tidak mudah. "Negara-negara lain belum ada yang mampu melakukannya, namun Indonesia sudah banyak menangkap teroris. Karena itu, Indonesia menjadi tempat belajar bagi mereka yang ingin mengungkap masalah terorisme. Di Semarang ada pusat antiteror tempat negara-negara lain bisa belajar di sana," tuturnya. Polri, katanya, saling bertukar pengalaman dengan negara lain dalam menghadapi terorisme.

Perjudian
Sementara itu, SBY dalam sambutannya meminta agar Sutanto memprioritaskan pemberantasan tindak pidana korupsi, perjudian, kejahatan jalanan dan penebangan kayu liar atau pembalakan liar. Sutanto diangkat menjadi Kapolri menggantikan Da'i berdasarkan Keppres Nomor 28/Polri/2005 tanggal 5 Juli. Acara pelantikan dimulai dengan pembacaan keputusan pengangkatan Jenderal Sutanto menjadi Kapolri dilanjutkan pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden. Hadir pada kesempatan itu hampir seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu dan para pimpinan lembaga tertinggi dan tinggi negara seperti Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua DPR Agung Laksono dan Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita. Dalam amanatnya yang cukup singkat disaksikan para petinggi di Polri, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, dan tiga Kepala Staf Angkatan TNI itu, Kepala Negara berpesan agar Kapolri yang baru melanjutkan apa yang sudah berjalan dengan baik di masa kepemimpinan Kapolri sebelumnya. Khusus menyangkut pemberantasan korupsi, Presiden memberikan penekanan dan menggarisbawahi agar semua pihak, tidak hanya jajaran Polri, melainkan penegak hukum lainnya menjalankan amanat UU untuk memberantas korupsi. "Saya menengarai, hambatan dan perlawanan terhadap pemberantasan korupsi ini nyata mulai dari upaya memengaruhi aparat penegak hukum termasuk elemen KPK dan Tipikor. Bahkan ada yang berpikir sebaiknya Tipikor dibubarkan," tegasnya. "Mereka tidak punya hati. Kita selamatkan masa kini dan masa depan dari praktik-praktik yang tidak benar yang terjadi di negeri kita cukup lama." Presiden mengingatkan, koruptor dan penjahat punya kekuatan yang didukung keuangan besar sehingga bisa berbuat untuk menghambat langkah-langkah pemberantasan korupsi. "Tapi satu hal, mereka tidak akan bisa mengalahkan rakyat dan negara. Karena itu, mari dengan penuh ketetapan hati kita lanjutkan tugas ini dengan benar," sambungnya.

Yakin Mampu
Da'i Bachtiar yakin penggantinya Jenderal Sutanto mampu memimpin Kepolisian RI. "Tapi, tentunya dengan dukungan baik intern maupun ekstern Polri," katanya. Menurut dia, Sutanto bisa menjawab tantangan dan perubahan dengan inovatif dan kreatif. Menurutnya, kejahatan transnasional, khususnya narkoba dan terorisme, masih menjadi ancaman terbesar ke depan.
Di samping itu, tuntutan ekonomi yang makin berat juga akan meningkatkan potensi kejahatan konvensional sehingga kondisi tersebut harus terus diantisipasi. "Kejahatan terhadap kekayaan negara seperti pembalakan liar, penangkapan ikan secara ilegal dan penambangan liar serta korupsi juga harus diberantas," tandasnya.
Pada bagian lain dia mengharapkan seluruh jajaran Polri mengikuti mekanisme dan aturan yang ada. Selain itu, Kapolri baru diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas personel kepolisian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Para senior harus memberi contoh yang baik kepada yuniornya," ucapnya.(bu,A20-48v)
=================================
JENDERAL POL ( PURN ) SUTANTO PADA SERAH TERIMA KAPOLRI :
10 Oktober 2008-
SUTANTO MINTA MAAF ATAS KELEMAHAN DAN KEKURANGAN
SELAMA MENJABAT KAPOLRI

JENDERAL POL ( PURN ) SUTANTO MENGATAKAN, SERAH TERIMA JABATAN YANG DISELENGGARAKAN HARI INI, MERUPAKAN WUJUD NYATA DARI KONSEKUENSI ATAS TUNTUTAN KEBUTUHAN REGENERASI KEPEMIMPINAN, DALAM MANAJEMEN Dl TUBUH ORGANISASI POLRI, SEBAGAI UPAYA YANG KONSISTEN DAN TERSISTEM, UNTUK TERUS MEMELIHARA DINAMIKA ORGANISASI POLRI, GUNA TERPELIHARANYA KESIAPAN OPERASIONAL, DEMI MENJAWAB TANTANGAN TUGAS KE DEPAN, YANG AKAN TERUS BERKEMBANG SEMAKIN KOMPLEKS DAN BERAT.

HARI INI, JAJARAN POLRI, SERTA TENTUNYA MASYARAKAT INDONESIA, MENJADI SAKSI ATAS PERALIHAN TONGKAT ESTAFET KEPEMIMPINAN DALAM TUBUH POLRI, YANG TELAH DILAKSANAKAN SECARA TERTIB DAN LANCAR, SESUAI DENGAN MEKANISME ATAU ATURAN DALAM PERUNDANGAN. SELANJUTNYA, SECARA OTOMATIS, HAL INI JUGA MEMBAWA KONSEKUENSI BERUPA TUNTUTAN DAN HARAPAN, AKAN TAMPILAN KINERJA POLRI KE DEPAN, YANG LEBIH BAIK LAGI, YANG SANGGUP MENJAWAB HARAPAN DAN TUNTUTAN MASYARAKAT.

PERGANTIAN KEPEMIMPINAN INI, SEBAGAIMANA JUGA YANG TERJADI PADA ORGANISASI MODERN LAINNYA, ADALAH MERUPAKAN JAWABAN ATAS TUNTUTAN KESISTEMAN DALAM MANAJEMEN ORGANISASI, DINAMIKA LINGKUNGAN, MAUPUN KEBUTUHAN, YANG MENGARAH KEPADA PEMBAHARUAN, PERBAIKAN DAN PENINGKATAN, KUALITAS TAMPILAN POLRI, BAIK SECARA INSTITUSI MAUPUN INDIVIDU. DENGAN DEMIKIAN, DIHARAPKAN, KE DEPAN, POLRI AKAN SELALU SANGGUP UNTUK MENJAWAB BERBAGAI TANTANGAN TUGAS, MELALUI PELAKSANAAN TUGAS POKOK, SESUAI DENGAN YANG DIAMANAHKAN DALAM UU NO. 2 TAHUN 2002.

DEMI MEWUJUDKAN HAL TERSEBUT, PERAN KEPEMIMPINAN, KHUSUSNYA PADA MANAJEMEN YANG TERATAS, ADALAH SANGAT MENENTUKAN. JIWA ORGANISASI DAN SEMANGAT AWAKNYA, UNTUK SELALU MENUNJUKKAN KINERJA TERBAIKNYA, SERTA MENAMPILKAN BUDAYA ORGANISASI YANG BERMORAL, DITENTUKAN OLEH PIMPINAN PUNCAK. DENGAN KATA LAIN, KONSISTENSI POLRI BESERTA PARA ANGGOTANYA, TERHADAP KOMITMEN PADA TUGAS, MERUPAKAN CERMINAN KONSISTENSI PIMPINAN TERTINGGINYA. PADA SISI INILAH, TAMPAK PERAN PENTING KEPEMIMPINAN, DALAM MENGEMBAN KEPERCAYAAN, KEHORMATAN, DAN AMANAH, YANG DITITIPKAN KEPADANYA..

DITAMBAHKAN DALAM KESEMPATAN INI, PADA PENGHUJUNG PERJALANAN KARIER PROFESI KEPOLISIAN SAYA, BAIK SEPANJANG 35 TAHUN MASA DINAS Dl POLRI, MAUPUN KHUSUSNYA SELAMA 3 TAHUN 3 BULAN DALAM JABATAN SEBAGAI KAPOLRI, SAYA MENYAMPAIKAN UCAPAN TERIMA KASIH YANG SETULUS - TULUSNYA, KEPADA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SEGENAP ANGGOTA DPR Rl, PARA KOLEGA DALAM KABINET INDONESIA BERSATU, MAUPUN SEGENAP KOMPONEN BANGSA, DAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT INDONESIA, SERTA KEPOLISIAN DARI NEGARA SAHABAT, YANG TELAH MEMBERIKAN DUKUNGAN DAN PARTISIPASI NYATA, KEPADA DIRI SAYA, BAIK SELAKU PRIBADI MAUPUN INSTITUSI, SEHINGGA BERBAGAI PENYELENGGARAAN TUGAS - TUGAS KEPOLISIAN, YANG SAYA PIMPIN, DAPAT BERJALAN DENGAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

SELAIN ITU, PENGHARGAAN YANG TINGGI, SAYA SAMPAIKAN KEPADA SEGENAP ANGGOTA POLRI, BESERTA KELUARGA, YANG TELAH MENUNJUKKAN PENGABDIAN DAN PENGORBANANNYA, DALAM MENJAWAB BERBAGAI TANTANGAN TUGAS POLRI, GUNA MENCIPTAKAN IKLIM KAMTIBMAS YANG KONDUSIF, DEMI TERSELENGGARANYA BERBAGAI AKTIVITAS PEMBANGUNAN DAN MASYARAKAT, SERTA TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM, TERLINDUNGI, TERAYOMI, MAUPUN TERLAYANINYA MASYARAKAT, SECARA PROFESIONAL, PROPORSIONAL, DAN BERMORAL, WALAUPUN DIHADAPKAN PADA KENDALA DAN KETERBATASAN. NAMUN DEMIKIAN, KITA PATUT BERSYUKUR BAHWA, APA YANG DIAMANAHKAN, DAPAT KITA JALANI BERSAMA, DENGAN PENUH KEIKHLASAN, KEBERSAMAAN, DAN KEKOMPAKAN. SAYA DAPAT MERASAKAN BAHWA, SEGENAP JAJARAN KEPOLISIAN, TELAH MENUNJUKKAN KINERJA MAKSIMAL, DALAM PENGABDIANNYA DEMI KEPENTINGAN MASYARAKAT, BANGSA, DAN NEGARA.

DIKATAKAN DENGAN DEDIKASI, PENGORBANAN, DAN PENGABDIAN PARA ANGGOTA POLRI SELAMA INI, KITA MAMPU MEWUJUDKAN STABILITAS KAMDAGRI DENGAN BAIK, TERBUKTI DENGAN TERPELIHARANYA KAMTIBMAS Dl PROVINSI NAD, BERAKHIRNYA KONFLIK KOMUNAL Dl POSO, MEREDANYA KETEGANGAN Dl MALUKU DAN PAPUA, MAUPUN TERSELENGGARANYA PILKADA Dl BANYAK DAERAH, YANG WALAUPUN Dl BEBERAPA TEMPAT TIMBUL PERMASALAHAN, NAMUN DAPAT SEGERA DITANGANI, SEHINGGA TIDAK SAMPAI MENIMBULKAN INSTABILITAS KAMTIBMAS. DEMIKIAN JUGA, TERPELIHARANYA KAMTIBMAS, SEHINGGA BERBAGAI EVEN BERTARAF NASIONAL BAHKAN INTERNASIONAL, DAPAT BERLANGSUNG DENGAN AMAN DAN LANCAR, MAUPUN BANYAK LAGI INDIKATOR POSITIF, MENYANGKUT STABILITAS KAMTIBMAS LAINNYA.

SELAIN ITU, Dl BIDANG PENEGAKAN HUKUM, DAPAT SAYA KATAKAN BAHWA, DENGAN KERJA KERAS YANG PROFESIONAL DARI PARA ANGGOTA, KITA DAPAT MENANGANI BERBAGAI BENTUK KEJAHATAN MAUPUN GANGGUAN KAMTIBMAS, MULAI DARI YANG BERSIFAT KONVENSIONAL, TRANSNASIONAL, YANG MERUGIKAN KEKAYAAN NEGARA, SAMPAI DENGAN YANG BERDAMPAK PADA TERCIPTANYA SITUASI KONTINJENSI.

BERBAGAI KASUS ATENSI, MAUPUN YANG MERESAHKAN MASYARAKAT, DAPAT KITA UNGKAP DENGAN HASH YANG MEMUASKAN, SEPERTI HALNYA, PENGUNGKAPAN JARINGAN TERORISME, PEMBERANTASAN JARINGAN PEREDARAN GELAP NARKOBA, PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING, ILLEGAL MINNING, SERTA ILLEGAL FISHING, PERJUDIAN, PREMANISME, ANEKA MACAM STREET CRIMES DAN LAIN SEBAGAINYA. SAYA SAMPAIKAN BAHWA, KERJA KERAS JAJARAN POLRI INI, TIDAK SAJA MEMBAWA RASA AMAN BAGI MASYARAKAT KITA SAJA, MELAINKAN JUGA TELAH MENUAI APRESIASI POSITIF, BAIK DARI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI, MEMBAWA DAMPAK POSITIF BAGI KEMAJUAN PEREKONOMIAN NEGARA, SERTA MAMPU MEREKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA.

ADAPUN DALAM BIDANG PELAYANAN MASYARAKAT, MELALUI BERBAGAI INOVASI JAJARAN POLRI, KITA MAMPU LEBIH MENDEKATKAN PELAYANAN KEPOLISIAN KEPADA MASYARAKAT, DENGAN TENTUNYA MENGINDAHKAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS, DEMI MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DAN CLEAN GOVERNMENT, SESUAI DENGAN SEMANGAT REFORMASI.

LEBIH LANJUT SUTANTO MENGATAKAN,DALAM KAITAN REFORMASI POLRI, KERJA KERAS KITA BERSAMA, JUGA TELAH MEMBAWA HASIL YANG POSITIF, MELALUI PEMBENAHAN PADA ASPEK INSTRUMENTAL, STRUKTURAL, DAN KULTURAL. KHUSUS MENYANGKUT ASPEK KULTURAL, MELALUI IMPLEMENTASI PARADIGMA POLRI SEBAGAI CIVILLIAN POLICE, DENGAN MENGEDEPANKAN STRATEGI POLMAS SEBAGAI PENJABARANNYA, KITA TELAH MENGARAH PADA TERWUJUDNYA TAMPILAN POSTUR IDEAL POLRI, DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT MADANI YANG DEMOKRATIS, YAITU SEBAGAI POLISI YANG BERJIWA ATAU BERWATAK SIPIL, MANDIRI, INDEPENDEN, BERWAWASAN LUAS, MELIPUTI CAKRAWALA LOKAL, NASIONAL, MAUPUN GLOBAL, SERTA ADAPTIF DAN MAMPU BERTINDAK RESPONSIF SERTA PROAKTIF, DENGAN MELIBATKAN PERAN MASYARAKAT DAN MENYERTAKAN KEARIFAN LOKAL PADA SUATU DAERAH, GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS.

BAHKAN Dl TENGAH KEPRIHATINAN BANGSA, MAUPUN JUGA MASYARAKAT INTERNASIONAL, MENYANGKUT KRISIS EKONOMI DAN PANGAN, POLRI MENGAMBIL TEROBOSAN BEKERJA SAMA DENGAN INSTANSI TERKAIT, UNTUK SELANJUTNYA MENGELABORASI STRATEGI POLMAS, DENGAN UPAYA PEMBERDAYAAN LAHAN KOSONG, GUNA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN SERTA KESEJAHTERAAN ANGGOTA POLRI, BERIKUT WARGA MASYARAKAT SEKITAR, MELALUI PROGRAM PENANAMAN TANAMAN PANGAN BERNILAI EKONOMIS, SEPERTI JAGUNG DAN KEDELAI.

DALAM SERAHTERIMA JABATAN KAPOLRI SUTANTO MENYATAKAN, SAYA JUGA MENYADARI BAHWA, BERBAGAI PENCAPAIAN SELAMA INI, TIDAK SEPENUHNYA SEMPURNA, DALAM ARTIAN, MASIH ADA MASYARAKAT, YANG BELUM MERASAKAN SENTUHAN KEPOLISIAN SEBAGAIMANA MESTINYA, BELUM TERLAYANI SECARA BAIK, MAUPUN TERCEDERAI AKIBAT ULAH SEGELINTIR OKNUM KEPOLISIAN. UNTUK ITU, DALAM KESEMPATAN INI, SAYA MEMOHON MAAF KEPADA SEGENAP MASYARAKAT, ATAS SEGALA KELEMAHAN DAN KEKURANGAN, YANG TELAH DILAKUKAN OLEH ANGGOTA POLRI, Dl SELURUH INDONESIA, SELAMA MASA KEPEMIMPINAN SAYA. SEMOGA SEGALA KELEMAHAN DAN KEKURANGAN TERSEBUT, DAPAT DIPERBAIKI Dl MASA MENDATANG.

SELAIN GAMBARAN MENYANGKUT PENCAPAIAN Dl BIDANG OPERASIONAL, POLRI JUGA TELAH MENGEMBANGKAN SARANA DAN PRASARANA, GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS, SEPERTI PENINGKATAN MOBILITAS DAN TELEKOMUNIKASI, YANG TERGELAR MULAI TINGKAT PUSAT SAMPAI DENGAN Dl DAERAH. PENGUATAN KEMAMPUAN POLAIR GUNA PENGAMANAN SERTA PENANGANAN KEJAHATAN Dl WILAYAH PERAIRAN STRATEGIS, DENGAN PENAMBAHAN KAPAL - KAPAL PATROLI.

SELAIN ITU, PADA ASPEK PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, POLRI TELAH BERHASIL MENYELENGGARAKAN POLA REKRUITMEN, YANG MAMPU MEMENUHI STANDAR ISO 9001 : 2000, DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP PROSES SELEKSI PENERIMAAN TARUNA AKPOL, YANG TRANSPARAN, AKUNTABEL, BERSIH, HUMANIS DAN BEBAS KKN, DENGAN MELIBATKAN BERBAGAI PIHAK TERKAIT, TERMASUK PARA KELUARGA CALON SISWA PENDIDIKAN PEMBENTUKAN POLRI. DALAM PENERIMAAN AKPOL PADA TAHUN INI, POLRI SECARA PENUH, MENERIMA CALON TARUNA BERSUMBER SARJANA, BAIK STRATA SATU MAUPUN DUA. TERKAIT DENGAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME ANGGOTA POLRI, KITA JUGA TERUS MENINGKATKAN JALINAN KERJA SAMA INTERNASIONAL, DENGAN BERBAGAI KEPOLISIAN NEGARA SAHABAT.

SELANJUTNYA DIUNGKAPKAN OLEH SUTANTO BERBAGAI CONTOH PENCAPAIAN POLRI Dl ATAS, HANYALAH MERUPAKAN BAGIAN KECIL, DARI HASIL KERJA KERAS POLRI YANG LAIN, TENTUNYA DENGAN DUKUNGAN PENUH SEGENAP KOMPONEN BANGSA, DALAM RANGKA MENJAWAB HARAPAN DAN TUNTUTAN MASYARAKAT, AKAN SITUASI KAMTIBMAS, YANG SEMAKIN BAIK DARI WAKTU KE WAKTU. KE DEPAN, TENTUNYA MASIH BANYAK HAL YANG HARUS DIKERJAKAN DAN DICAPAI POLRI, SEBAGAI BENTUK PEMENUHAN AMANAH RAKYAT, SEBAGAI GARDA TERDEPAN, TERKAIT PEMELIHARAAN ASPEK KAMDAGRI.

KITA BERSAMA PASTINYA MENYADARI BAHWA, UNTUK MEWUJUDKAN TANTANGAN KE DEPAN, POLRI AKAN SELALU DIHADAPKAN PADA BERBAGAI TANTANGAN MAUPUN RINTANGAN. NAMUN DEMIKIAN, SAYA, SEBAGAIMANA JUGA SELURUH MASYARAKAT INDONESIA, MERASA OPTIMIS
BAHWA, POLRI, Dl BAWAH KEPEMIMPINAN JENDERAL POLISI DRS. BAMBANG HENDARSO DANURI, MM, AKAN MAMPU MENGATASI BERBAGAI RINTANGAN YANG MENGHALANG, SEHINGGA POLRI SEMAKIN HARI AKAN MENJADI SEMAKIN MAJU, MENUJU TERWUJUDNYA POSTUR IDEAL POLRI, DALAM LINGKUP MASYARAKAT MADANI, SESUAI DENGAN SEMANGAT DAN AMANAT REFORMASI INDONESIA.

SELANJUTNYA, DALAM KESEMPATAN INI, PERLU SAYA SAMPAIKAN JUGA BAHWA, SOLIDITAS, SEMANGAT PENGABDIAN, KEBERSAMAAN, DAN KESAMAAN PERSEPSI DALAM MENYIKAPI VISI SERTA MISI POLRI, MERUPAKAN KUNCI UTAMA, BAGI SUKSESNYA PENYELENGGARAAN TUGAS - TUGAS KEPOLISAN, SECARA UMUM. SELAIN ITU, DUKUNGAN SELURUH KELUARGA BESAR POLRI, APARAT TERKAIT, MAUPUN SEGENAP MASYARAKAT, AKAN BERDAMPAK SIGNIFIKAN DALAM PENCAPAIAN HAL TERSEBUT.
PERLU DIINGAT BAHWA, TERBANGUNNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT YANG KUAT, SEBAGAI STAKEHOLDERS KAMTIBMAS, AKAN SANGAT MENENTUKAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS POLRI. UNTUK ITU, ASPEK LEGITIMASI MERUPAKAN SESUATU YANG HARUS DIPERHATIKAN, SELAIN ASPEK LEGALITAS TENTUNYA. SELAIN ITU, PERLU UNTUK DIINGAT PULA BAHWA, DUKUNGAN BERBAGAI KOMPONEN STAKEHOLDERS KAMTIBMAS, AKAN DAPAT MEMBANTU KELANCARAN PELAKSANAAN TUGAS-TUGAS POLRI.

SEBELUM MENGAKHIRI SAMBUTAN INI, SEKALI LAGI, SAYA INGIN MENYAMPAIKAN PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH, KEPADA SEGENAP INSTANSI PEMERINTAH, LSM, INSAN PERS, KEPOLISIAN NEGARA SAHABAT, MAUPUN MASYARAKAT INDONESIA SELAKU MITRA POLRI, ATAS SEGALA PERHATIAN DAN DUKUNGANNYA. ATAS SEGALA KELEMAHAN DAN KEKURANGAN YANG ADA, SEKALI LAGI SAYA MOHON MAAF. SELANJUTNYA, KEPADA JENDERAL POLISI DRS. BAMBANG HENDARSO DANURI, MM, SAYA MENGUCAPKAN SELAMAT BERTUGAS SELAKU KAPOLRI, DAN SEMOGA SUKSES SELALU. SEMOGA DIBAWAH KEPEMIMPINAN JENDERAL, POLRI KEDEPAN AKAN DAPAT SEMAKIN MAJU, DAN MAMPU MENJAWAB HARAPAN DAN TUNTUTAN MASYARAKAT. KATA SUTANTO MENGAHIRI.

AKHIRNYA DEMIKIAN SAMBUTAN SAYA, SEMOGA ALLAH SWT, SENANTIASA MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PETUNJUKNYA KEPADA KITA SEKALIAN.